EssaysForStudent.com - Free Essays, Term Papers & Book Notes
Search

Harley Davidson Case Study (indonesia Language)

By:   •  Case Study  •  3,611 Words  •  May 2, 2011  •  5,198 Views

Page 1 of 15

Harley Davidson Case Study (indonesia Language)

I. HARLEY DAVIDSON

A. Sejarah Harley Davidson

Sejarah motor Harley-Davidson dimulai di Milwaukee pada tahun 1903. Saat itu, Bill Harley dan Arthur Walter Davidson yang mengembangkan sebuah motor satu silinder. Hasil perdana utak-atik dua anak muda ini adalah mesin satu silinder dengan kapasitas 60 cc. Bisa jalan dan berhasil melahap tanjakan dengan gampang. Belakangan, karena sukses ini, dua saudara Arthur, Walter dan William Davidson, ikut bergabung. Dua tahun kemudian, mereka sepakat melembagakan usahanya itu ke dalam Harley-Davidson Motorcycles Co.

Ketika berdiri, perusahaan itu baru memproduksi tiga unit motor. Ketiga motor itu dihasilkan dari ''pabrik'' di halaman rumah milik keluarga Davidson. Yang disebut pabrik itu adalah gubuk kecil di belakang rumah keluarga Davidson.

Pada tahun 1905, mereka kemudian berhasil membuat 11 unit motor. Pada 1906, perusahaan itu pindah ke Juneau Avenue, menempati ruangan lebih luas. Karena lebih leluasa, tahun itu Harley-Davidson bisa menghasilkan 150 unit motor. Kebanyakan motor mereka dibeli kepolisian setempat. Alasannya, motor Harley-Davidson bisa dipacu dengan kecepatan cukup tinggi, dan lincah. Pada tahun 1908 produksi meningkat menjadi 154 motor. Akhirnya mereka memiliki sebuah pabrik motor, yang awalnya hanya terbuat dari papan, kebetulan yang membuat adalah ayah dari Davidson. Pabrik kecil ini kemudian berkembang, salah satu anggota keluarga Davidson, William, kemudian ikut bergabung. Akhirnya mereka merekrut 20 orang karyawan, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja.

Tahun 1910, adalah awal pemasangan logo yang legendaries "Bar and Shield" di motor Harley-Davidson. Pada tahun ini, beberapa lomba balap motor, ketahanan motor dan lomba naik bukit dimenangkan oleh Harley-Davidson.

Harley kemudian memproduksi banyak model baru, seperti Sportster pada tahun 1957, Fat Boy di tahun 1990 dan Heritage Springer Softail yang klasik di tahun 1996 dan V-Rod di tahun 2001. Beberapa tipe Harley menjadi legenda dan menjadi idaman pecinta motor besar seperti Super Glide, Low Rider, dan Electra Glide.

Di indonesia sendiri, satu-satunya pemegang resmi Merek Harley Davidson adalah PT. Mabua Harley Davidson. (http://www.harley-davidson-jakarta.com/). Ada beberapa komunitas Harley Davidson yang berkembang di Indonesia seiring bertambahnya populasi Harley Davidson seperti Harley Owners Group (HOG), Harley Davidson Club Indonesia (HDCI), Silverhawk, dll.

Selain sebagai sebuah hobi, Harley Davidson juga telah menjadi gaya hidup. Harley Davidson memberikan pengalaman dan kebanggaan bagi pengendaranya.Hermawan Kertajaya dalam bukunya "On Brand" menyebutkan bahwa Harley Davidson sebagai salah satu "brand religion" dimana brand religion ini merupakan pencapaian tertinggi atas sebuah merek. Tahun 2010 ini berarti Harley Davidson sudah mencapai usia 107 tahun, sebuah keberhasialan dan pencapaian yang hebat dapat bertahan selama itu.

B. Strategi Pemasaran Global Harley Davidson

Pada tahun 1903, Davidson bersaudara, William D. Walter, Arthur, danWilliam S. Harley, membuat sepeda motor pertama mereka di halaman balakangrumah keluarga mereka. 1909, Harley Davidson memperkenalkan mesin V-twin mereka, yang menjadi standar perusahaan sampai saat ini. Ada sesuatu dari kekuatan merek mereka yang menggugah keingintahuan kita. Harley Davidson memiliki pelanggan yang sangat tergila-gila terhadap produknya Nama dan logo Harley Davidson mewakili simbol individulisme Amerika dan bahkan sedikit pemberontakan. Perusahaan ini mesponsori kegiatan bermotor dan reli dimana-mana. Sebagian pengendara merasakan sensasi mengendara santai di sabtu sore yang malas. Deru suara motor Harley Davidson yang meraung gemuruh khas seperti suara "potato, potato, potato", membuat pengendaranya terpikat. Apapun alasannya, jenis loyalitas ini telah membantu Harley Davidson bertahan meghadapi persaingan internasional yang ketat dan mempertahankan kinerja keuangan yang kuat.

Misi Harley adalah "Kami mewujudkan mimpi melalui pengalaman bermotor, dengan menyediakan pengendara motor danmasyarakat umum lini sepeda motor yang meluas, produk dan layanan bermerek dalam segmen pasar pilihan."

Visi Harley adalah sebagai berikut "Harley Davidson adalah sebuah perusahaan internasional berorientasi aksi, pemimpin dalam komitmennya untuk meningkatkan hubungannya yang saling menguntungkan dengan pihak-pihak terkait (pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham, pemerintah, danmasyarakat). Harley Davidson percaya bahwa kunci untuk sukses adalah menyeimbangkan kepentingan pihak-pihak terkait melalui pemberdayaan seluruh karyawan untuk berfokus pada kegiatan bernilai tambah."

Divisi-divisi Harley

Harley

Continue for 14 more pages »  •  Join now to read essay Harley Davidson Case Study (indonesia Language)
Download as (for upgraded members)
txt
pdf